Selasa, 03 Februari 2015

Kas Kecil ( Petty Cash )

Kas kecil dan Metodenya
Kas kecil atau biasa disebut Petty Cash adalah sejumlah uang tunai yang dimiliki perusahaan dan dipegang atau dikelola oleh kasir yang fungsinya untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang sifatnya relatif kecil dan cenderung rutin.

Karakteristik Kas Kecil:
  1. Jumlahnya dibatasi, sesuai dengan rutinitas perusahaan
  2. Untuk membayar pengeluaran yang relatif kecil.
Contoh penggunaan Kas Kecil:
-          Pembelian perlengkapan kantor
-          Pembelian makan direksi
-          Pembelian bahan bakar driver
-          Jamuan tamu, dsb.

Dari contoh pengeluaran Kas Kecil diatas dapat disimpulkan bahwa Kas Kecil digunakan untuk pembayaran yang sifatnya relatif kecil dan perlu segera dibayarkan.


Dalam pengelolaan Kas Kecil, terdapat 2 metode yang bisa dipakai, Imprest Fund Method (metode dana tetap) dan Fluctuation Fund Method (metode dana berubah). Kedua metode ini memiliki karakteristik masing-masing.

Imprest Fund Method, berarti dana Kas Kecil yang ada di kasir nilainya sebesar tertentu dan saat pengisian kembali harus kembali sebesar tertentu tersebut. Misalnya suatu perusahaan menentukan Kas Kecil sebesar 5.000.000, selama 1 minggu pengeluaran sebesar 3.500.000, maka ketika Kasir mengajukan pengisian ulang Kas Kecil, jumlah yang diisikan adalah sebesar 3.500.000 tersebut. Untuk pengeluaran Kas Kecil metode Imprest Fund tidak dilakukan penjurnalan.

Fluctuation Fund Method, metode ini tidak mengharuskan nilai tertentu sebagai batasan. Jika dengan contoh di metode imprest fund diatas pengisian harus sesuai yang dikeluarkan, tidak demikian dengan metode Fluctuation, Kas Kecil metode ini bisa diisi tidak sebesar yang dikeluarkan, bisa lebih besar atau lebih kecil dari saldo awal. Setiap pengeluaran Kas Kecil dilakukan penjurnalan.

Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat ilustrasi berikut:
PT ABC menentukan Kas Kecil sebesar 3.000.000, pengeluaran selama 1 minggu (diasumsikan siklus pengisian Kas Kecil adalah tiap 1 minggu) adalah sebagai berikut
02/1 Pengisian Kas Kecil sebesar 3.000.000
03/1 Pembelian makan tamu direksi 700.000
04/1 Membeli perlengkapan kantor ATK 500.000
05/1 Pembayaran bahan bakar supir perusahaan 200.000
06/1 Membeli makanan ringan untuk tamu 150.000

Dari total transaksi-transaksi diatas, total pengeluaran adalah 1.550.000, bagaimana perlakuan atas pengelolaan Kas Kecil antar Metode Imprest Fund dan Metode Fluktuation. Berikut penjabarannya:

METODE IMPREST FUND

Saat Pengisian Awal
Kas Kecil[D] 3.000.000
Kas[K] 3.000.000

Saat Pengeluaran Kas Kecil
Kas Kecil metode imprest fund Tidak Dijurnal.

Saat Pengisian Kembali
Beban jamuan[D] 700.000
Beban ATK[D] 500.000
Beban bahan bakar[D] 200.000
Beban Jamuan[D] 150.000
Kas[K] 1.550.000

Note: Dengan pengisian sebesar 1.550.000 ini maka saldo Kas Kecil akan kembali keposisi 3.000.000.

METODE FLUCTUATION FUND

Saat Pengisian Awal
Kas Kecil[D] 3.000.000
Kas[K] 3.000.000

Saat Pengeluaran Kas Kecil


Beban jamuan[D] 700.000
Kas Kecil[K] 700.000

Beban ATK[D] 500.000
Kas Kecil[K] 500.000

Beban bahan bakar[D] 200.000
Kas Kecil[K] 200.000

Beban jamuan[D] 150.000
Kas Kecil[K] 150.000

Saat Pengisian Kembali
Kas Kecil[D] 2.000.000
Kas [K] 2.000.000

Note: Dengan pengisisan 2.000.000 ini maka posisi Kas Kecil menjadi bersaldo sebesar 3.450.000, tidak sama dengan saldo awalnya sebesar 3.000.000, walaupun didalam metode ini juga bisa saja diisi sesuai dengan pengeluarannya, namun umumnya metode ini pengisiannya tidak sama persis dengan pengeluarannya, itulah kenapa setiap pengeluaran Kas Kecil metode ini harus dijurnal .

Neraca Saldo Setelah Penutupan



Neraca Saldo setelah Penutupan
Setelah membuat jurnal penutup, tahap selanjutnya ialah menyusun neraca saldo penutup (post clossing trial balance). Tujuannya untuk memastikan bahwa buku sesar telah seimbang sebelum memenuhi pencatatan periode berikutnya. Neraca saldo penutup hanya akan terdiri dari perkiraan neraca saja (aktiva, kewajiban dan modal). Perkiraan-perkiraan sementara (pendapatan, beban dan prive) telah
ditutup dan bersaldo nol.

Neraca saldo penutup dapat dibuat dengan mengambil saldo-saldo perkiraan di buku besar setelah ayat jurnal penutup dibukukan. Saldo-saldo tadi dapat diambil dari kolom neraca di kertas kerja.

Laporan Keuangan (Financial Statement)
Hasil akhir dari siklus akuntansi adalah laporan keuangan. Untuk sebuah perusahaan perseorangan, laporan keuangan terdiri dari neraca (balance sheet), perhitungan rugi/laba (income statement) dan laporan perubahan modal (statement of owner’s equity)
1. Perhitungan Rugi/laba (Income Statement)
Adalah suatu laporan pendapatan, beban dan kerugian, serta laba bersih yang dikaitkan dengannya untuk suatu periode. Untuk menyusun perhitungan rugi/laba, datanya diperoleh dari kolom Rugi/laba pada kertas kerja.


2.Laporan Perubahan Modal (CapitalStatement)
Data untuk menyusun laporan perubahan modal diambil dari kolom neraca pada kertas kerja.
Berikut Laporan Perubahan Modal yang dibuat salon “Jessica” :