Senin, 02 Februari 2015

Siklus Akuntansi

SIKLUS AKUNTANSI

Dalam akuntansi terdapat siklus akuntansi yang terdiri dari kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pelaporan informasi ekonomi.
Siklus akuntansi merupakan suatu proses pengolahan data yang terdiri dari urutan transaksi yang berdasarkan bukti transaksi, sehingga dapat menghasilkan informasi laporan keuangan.

Siklus akuntansi secara sederhana  adalah sebagai berikut:
a) Pencatatan Data ke dalam dokumen sumber/ bukti transaksi.
b) Penjurnalan, yaitu menganalisis dan mencatat transaksi ke dalam jurnal (buku harian)
c) Melakukan posting ke Buku Besar yaitu memindahkan debet dan kredit dari jurnal ke akun Buku Besar.
d) Penyusunan Neraca Saldo yaitu menyiapkan Neraca Saldo unttuk mengecek keseimbangan Buku Besar.
e) Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memasukkan jumlahya pada Neraca Saldo. Neraca Saldo dan      jurnal penyesuaian disatukan dalam neraca lajur.
f) Membuat ayat-ayat penutup yaitu menjurnal dan memindahbukukan ayat-ayat penutup.
g) Penyusunan Laporan Keuangan yaitu Laporan Rugi Laba, Laporan Perubahan Modal dan Neraca.


Keterangan:
1. Bukti Transaksi
Transaksi adalah aktifitas perusahaan yang menimbulkan perubahan terhadap posisi harta keuangan perusahaan, seperti menjual, membeli, mem-bayar gaji, serta membayar biaya-biaya lainnya. Bukti transaksi adalah suatu bukti yang menerangkan terjadinya suatu kejadian yang dapat diukur dengan satuan uang dan mempengaruhi kekayaan suatu perusahaan. Bukti-bukti asli yang dapat mendukung setiap terjadinya transaksinya transaksi antara lain: kwitansi, faktur dan bentuk bentuk lain ( misalnya: nota-nota dari Bank (nota debet atau nota kredit), serta bukti pengirirnan/ penerimaan barang).

2. Buku Harian (Jurnal).
Transaksi dicatat pertama kali yang disebut Buku Harian (Jurnal). Jurnal adalah suatu catatan kronologis dari transaksi entitas. Proses pencatatan mengikuti lima langkah berikut ini:
a. Mengidentifikasikan transaksi dari dokumen sumbernya
b. Menentukan setiap perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut dan mengklasifikasikan berdasarkan jenisnya (aktiva, kewajiban atau modal).
c. Menetapkan apakah setiap perkiraan tersebut mengalami penambahan atau pengurangan yang disebabkan oleh transaksi itu.
d. Menetapkan apakah harus mendebet atau mengkredit perkiraan.
e. Memasukkan transaksi tersebut kedalam jurnal.

3. Buku Besar
Buku besar adalah buku utama pencatatan transaksi keuangan yang mengkonsolidasikan masukan dari semua jurnal akuntansi. Buku besar meru-pakan dasar pembuatan laporan neraca dan laporan laba/ rugi. Klarifikasi Buku Besar yang dipergunakan dalam perusahaan adalah:
a. Buku Besar Umum (buku besar induk): semua perkiraan yang ada dalam suatu periode tertentu seperti kas, piutang usaha, persediaan utang usaha dan modal.
b. Buku Besar Pembantu( buku besar tambahan): sekelompok rekening yang khusus mencatat perincian piutang usaha dan utang usaha yang berfungsi memberi informasi yang lebih mendetail.

4. Neraca Saldo
Neraca saldo adalah kumpulan dari saldo-saldo yang ada pada setiap perkiraan di buku besar. Pada Kasus ini jumlah dari kolom debit dan kolom kredit harus sama. Jika tidak, maka telah terjadi kesalahan pencatatan, mungkin dari jurnal umum atau dari buku besar. Hal itu berarti kita harus menelusuri ulang kebelakang sampai ditemukan kesalahan nya. Dalam neraca saldo terdapat hampir semua perkiraan pendapatan dan beban perusahaan. Dikatakan hampir semua, karena masih ada pendapatan dan beban yang mempunyai pengaruh lebih dari satu periode akuntansi. Itulah sebabnya neraca ini disebut dengan neraca saldo yang belum disesuaikan. Untuk itu diperlukan jurnal penyesuaian.

5. Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan (akun) agar menunjukkan keadaan sebe-narnya sebelum penyusunan laporan keuangan. Perkiraan-perkiraan yang memerlukan penyesuaian antara lain ialah:
a. Biaya-biaya yang masih harus dibayar
b. Pendapatan yang masih harus diterirna
c. Biaya-biaya yang dibayar dimuka
d. Pendapatan yang diterima dimuka
e. Penyusutan bangunan, mesin-mesin dan lain-lain
f. Pemakaian perlengkapan (office supplies dan store supplies)
g. Kemungkinan piutang tidak dapat tertagih
h. Persediaan Barang dagangan

6. Neraca Lajur
Neraca lajur adalah Kumpulan dari perkiraan mulai dari neraca saldo, jurnal penyesuaian, seraca saldo setelah penyesuaian, Harga Pokok Produksi (pada perusahaan industri), Perkiraan Rugi/ laba dan Neraca. Neraca Lajur sebe-narnya hanya untuk memudahkan dalam pembuatan laporan keuangan.

7. Jurnal Penutup
Jurnal Penutup adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup rekening-rekening nominal/ sementara. Akibat penu-tupan ini maka rekeningrekening ini pada awal periode akuntansi saldonya nol.

8. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.  Jenis laporan keuangan, yaitu:
a. Laporan Laba/ Rugi: digunakan untuk mengetahui apakah perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian dalam periode tertentu
b. Laporan perubahan modal: digunakan untuk mengetahui apakah modal perusahaan bertambah atau   berkurang dalam satu periode tertentu.
c. Neraca: digunakan untuk menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut (mengetahui jumlah harta, utang dan modal perusahaan dalam satu periode tertentu).
d. Laporan Arus Kas: digunakan untuk mengetahui berapa pertambahan ataupun pengurangan kas perusahaan dalam satu periode tertentu.
e. Catatan atas Laporan Keuangan: digunakan untuk menjelaskan secara rinci atau detail mengenai keadaan perusahaan.

9. Siklus akuntansi akan berakhir dengan neraca saldo setelah penutupan. Neraca saldo setelah penutupan adalah pengujian terakhir mengenai ketepatan penjurnalan dan pemindah bukuan ayat jurnal penyesuaian dan penutupan. Seperti halnya neraca saldo yang terdapat pada awal pembuatan neraca lajur, neraca saldo setelah penutupan adalah daftar seluruh perkiraan dengan nilai sisanya. Langkah ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa buku besar berada pada posisi yang seimbang untuk memulai periode akuntansi berikutnya. Neraca saldo setelah penutupan diberi tanggal per-akhir periode akuntansi dimana laporan tersebut dibuat. Isi perkiraan Neraca saldo setealah penutupan adalah nilai sisa akhir dari daftar permanen yaitu perkiraan neraca: aktiva, kewajiban dan modal. Di dalamnya tidak termasuk perkiraan sementara, seperti perkiraan pendapatan, beban atau pengambilan pribadi, karena nilai sisa perkiraan tersebut telah ditutup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar